(Richard C Halverson)
Dia dilahirkan disebuah desa yang tidak termasyur, sebagai putra seorang wanita petani. Dia tumbuh dewasa justru bukan di desa kelahiranNya. Dia bekerja di tempat tukang kayu hingga mencapai usia tigapuluh tahun, lalu selama tiga tahun Dia menjadi seorang pekabar Injil yang mengembara kemana-mana...
Dia tak pernah menulis satu buku pun...
Dia tak pernah memiliki kantor...
Dia tak pernah memiliki rumah...
Dia tak pernah memiliki keluarga...
Dia tak pernah mengenyam pendidikan tinggi hingga perguruan tinggi...
Dia tak pernah bepergian lebih dari 300 km dari tempat kelahiranNya...
Dia tak pernah melakukan hal-hal yang biasanya mengiringi masa kejayaan seseorang...
Dia tak memiliki surat mandat kecuali DiriNya sendiri...
Semasa muda, gelombang pendapat umum menentang diriNya. Para sahabatNya lari meninggalkan Dia. Dia diserahkan kepada para musuhNya, dan mengalami hinaan tatkala Dia menjalani hukuman. Dia terpaku di kayu Salib, diantara dua penyamun. Tatkala Dia hampir mati, para serdadu membuang undi untuk sepotong kain yang dimilikiNya. Tatkala wafat, Dia dibaringkan dalam kubur yang dipinjamkan dari seorang teman yang baik hati..
Saat ini hampir dua puluh abad berlalu, dan Dia masih menjadi pusat perhatian umat manusia dan pemimpin bagi kemajuan umat manusia..
Maka beralasan jika saya berkata bahwa dari
semua prajurit yang pernah berbaris..
semua pelaut yang pernah berlayar..
semua anggota parlemen yang pernah duduk dalam kursi pemerintahan..
semua raja yang pernah bertahta..
takkan sanggup mempengaruhi kehidupan manusia di atas muka bumi ini seperti Pribadi yang sama sekali tidak populer itu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar