Bermacam-macam jenis manusia ada di Bumi ini.. Kita bisa melihat Penjual (seller) dan Pembeli (buyer) di dunia maya ini dari tipe dan karakteristik yang muncul pada dirinya.. Sangat menarik untuk dibaca dan dipahami.. Anda termasuk jenis apa ya??
Ada 4 macam tipe karakter manusia:
1. Kolerik adalah tipe orang yang tegas, galak, tidak suka air mata, bakat memimpin, kalo menegur suka tidak tanggung-tanggung (bisa bikin orang yang ditegur sakit hati)
2. Sanguine adalah orang yang menikmati hidup, segala sesuatu dipandang indah menurut dia. Suka bergaul, ramah, spontan, ‘kembangnya’ pesta, tapi lemah kemauan dan penunda paling besar.
3. Melankolik adalah orang yang sangat sensitif, suka sedih dan mengasihani diri, berbakat jadi pemusik / pencinta seni, murung, dan suka menyendiri
4. Plegmatik adalah orang yang harus didorong-dorong dulu untuk melakukan sesuatu. Padahal ia sendiri sudah punya motivasi, tapi butuh orang untuk mendukungnya. Lamban, cinta damai, pendengar yang baik, lembut.
4 tipe kepribadian dalam dunia psikologis
Dlm dunia psikologi, dikenal yg namanya 4 tipe kepribadian: Sanguinis, Melankolis, Koleris & Plegmatis, atau ada jg yg langsung mengkategorikannya sesuai dgn sifat dominan masing2 tipe, yaitu: Sanguinis Populer, Melankolis Sempurna, Koleris Kuat & Plegmatis Damai. nah trus saya & anda termasuk yg mana? sok atuh disimak yg berikut ini
KOLERIS pada umumnya mempunyai:
KEKUATAN:
* Senang memimpin, membuat keputusan, dinamis dan aktif
* Sangat memerlukan perubahan dan harus mengoreksi kesalahan
* Berkemauan keras dan pasti untuk mencapai sasaran/ target
* Bebas dan mandiri
* Berani menghadapi tantangan dan masalah
* “Hari ini harus lebih baik dari kemarin, hari esok harus lebih baik dari hari ini”.
* Mencari pemecahan praktis dan bergerak cepat
* Mendelegasikan pekerjaan dan orientasi berfokus pada produktivitas
* Membuat dan menentukan tujuan
* Terdorong oleh tantangan dan tantangan
* Tidak begitu perlu teman
* Mau memimpin dan mengorganisasi
* Biasanya benar dan punya visi ke depan
* Unggul dalam keadaan darurat
KELEMAHAN:
* Tidak sabar dan cepat marah (kasar dan tidak taktis)
* Senang memerintah
* Terlalu bergairah dan tidak/susah untuk santai
* Menyukai kontroversi dan pertengkaran
* Terlalu kaku dan kuat/ keras
* Tidak menyukai air mata dan emosi tidak simpatik
* Tidak suka yang sepele dan bertele-tele / terlalu rinci
* Sering membuat keputusan tergesa-gesa
* Memanipulasi dan menuntut orang lain, cenderung memperalat orang lain
* Menghalalkan segala cara demi tercapainya tujuan
* Workaholics (kerja adalah “tuhan”-nya)
* Amat sulit mengaku salah dan meminta maaf
* Mungkin selalu benar tetapi tidak populer
MELANKOLIS:
KEKUATAN:
* Analitis, mendalam, dan penuh pikiran
* Serius dan bertujuan, serta berorientasi jadwal
* Artistik, musikal dan kreatif (filsafat & puitis)
* Sensitif
* Mau mengorbankan diri dan idealis
* Standar tinggi dan perfeksionis
* Senang perincian/memerinci, tekun, serba tertib dan teratur (rapi)
* Hemat
* Melihat masalah dan mencari solusi pemecahan kreatif (sering terlalu kreatif)
* Kalau sudah mulai, dituntaskan.
* Berteman dengan hati-hati.
* Puas di belakang layar, menghindari perhatian.
* Mau mendengar keluhan, setia dan mengabdi
* Sangat memperhatikan orang lain
KELEMAHAN:
* Cenderung melihat masalah dari sisi negatif (murung dan tertekan)
* Mengingat yang negatif & pendendam
* Mudah merasa bersalah dan memiliki citra diri rendah
* Lebih menekankan pada cara daripada tercapainya tujuan
* Tertekan pada situasi yg tidak sempurna dan berubah-ubah
* Melewatkan banyak waktu untuk menganalisa dan merencanakan (if..if..if..)
* Standar yang terlalu tinggi sehingga sulit disenangkan
* Hidup berdasarkan definisi
* Sulit bersosialisasi
* Tukang kritik, tetapi sensitif terhadap kritik/ yg menentang dirinya
* Sulit mengungkapkan perasaan (cenderung menahan kasih sayang)
* Rasa curiga yg besar (skeptis terhadap pujian)
* Memerlukan persetujuan
PLEGMATIS:
KEKUATAN:
* Mudah bergaul, santai, tenang dan teguh
* Sabar, seimbang, dan pendengar yang baik
* Tidak banyak bicara, tetapi cenderung bijaksana
* Simpatik dan baik hati (sering menyembunyikan emosi)
* Kuat di bidang administrasi, dan cenderung ingin segalanya terorganisasi
* Penengah masalah yg baik
* Cenderung berusaha menemukan cara termudah
* Baik di bawah tekanan
* Menyenangkan dan tidak suka menyinggung perasaan
* Rasa humor yg tajam
* Senang melihat dan mengawasi
* Berbelaskasihan dan peduli
* Mudah diajak rukun dan damai
KELEMAHAN:
* Kurang antusias, terutama terhadap perubahan/ kegiatan baru
* Takut dan khawatir
* Menghindari konflik dan tanggung jawab
* Keras kepala, sulit kompromi (karena merasa benar)
* Terlalu pemalu dan pendiam
* Humor kering dan mengejek (Sarkatis)
* Kurang berorientasi pada tujuan
* Sulit bergerak dan kurang memotivasi diri
* Lebih suka sebagai penonton daripada terlibat
* Tidak senang didesak-desak
* Menunda-nunda / menggantungkan masalah.
SANGUINIS:
KEKUATAN:
* Suka bicara
* Secara fisik memegang pendengar, emosional dan demonstratif
* Antusias dan ekspresif
* Ceria dan penuh rasa ingin tahu
* Hidup di masa sekarang
* Mudah berubah (banyak kegiatan / keinginan)
* Berhati tulus dan kekanak-kanakan
* Senang kumpul dan berkumpul (untuk bertemu dan bicara)
* Umumnya hebat di permukaan
* Mudah berteman dan menyukai orang lain
* Senang dengan pujian dan ingin menjadi perhatian
* Menyenangkan dan dicemburui orang lain
* Mudah memaafkan (dan tidak menyimpan dendam)
* Mengambil inisiatif/ menghindar dari hal-hal atau keadaan yang membosankan
* Menyukai hal-hal yang spontan
KELEMAHAN:
* Suara dan tertawa yang keras (terlalu keras)
* Membesar-besarkan suatu hal / kejadian
* Susah untuk diam
* Mudah ikut-ikutan atau dikendalikan oleh keadaan atau orang lain (suka nge-Gank)
* Sering minta persetujuan, termasuk hal-hal yang sepele
* RKP! (Rentang Konsentrasi Pendek)
* Dalam bekerja lebih suka bicara dan melupakan kewajiban (awalnya saja antusias)
* Mudah berubah-ubah
* Susah datang tepat waktu jam kantor
* Prioritas kegiatan kacau
* Mendominasi percakapan, suka menyela dan susah mendengarkan dengan tuntas
* Sering mengambil permasalahan orang lain, menjadi seolah-olah masalahnya
* Egoistis
* Sering berdalih dan mengulangi cerita-cerita yg sama
* Konsentrasi ke “How to spend money” daripada “How to earn/save money”.
Sumber: Motivation Plannet
Selalu Ada Alasan Untuk Berterima Kasih
Berterima-kasih lah bahwa kau tidak mendapati segala yang kamu inginkan
Jika hal ini terjadi, maka untuk apa harus mencarinya lagi?
Berterima-kasih lah bila kamu tidak mengetahui sesuatu
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar
Berterima-kasih lah atas waktu-waktu yang sulit
Disitulah waktu kamu bertumbuh
Berterima-kasih lah atas kekurangan-kekuranganmu
Karena hal ini akan memberikan kesempatan bagimu untuk berkembang lebih baik lagi
Berterima-kasih lah atas setiap tantangan baru
Karena hal ini akan memperkuat dan membangun karaktermu
Berterima-kasih lah atas kesalahan-kesalahanmu
Dengan demikian kamu mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga
Berterima-kasih lah ketika kau kelelahan dan ketakutan
Karena itu berarti engkau membuat suatu perbedaan
Adalah lebih mudah berterima kasih atas hal-hal baik.
Tapi kehidupan yang kaya terpenuhi dari mereka yang juga berterima kasih atas hal-hal yang kurang baik.
Bersyukur dapat membalikkan perasaan yang negatif ke positif
Berterima-kasih lah atas kesulitan-kesulitan yang kamu alami
dan mereka akan menjadi berkat-berkat bagimu.
---
Be thankful that you don’t already have everything you desire,
If you did, what would there be to look forward to?
Be thankful when you don’t know something
For it gives you the opportunity to learn.
Be thankful for the difficult times.
During those times you grow.
Be thankful for your limitations
Because they give you opportunities for improvement.
Be thankful for each new challenge
Because it will build your strength and character.
Be thankful for your mistakes
They will teach you valuable lessons.
Be thankful when you’re tired and weary
Because it means you’ve made a difference.
It is easy to be thankful for the good things.
A life of rich fulfillment comes to those who are
also thankful for the setbacks.
GRATITUDE can turn a negative into a positive.
Find a way to be thankful for your troubles
and they can become your blessings.
Jika hal ini terjadi, maka untuk apa harus mencarinya lagi?
Berterima-kasih lah bila kamu tidak mengetahui sesuatu
Karena itu memberimu kesempatan untuk belajar
Berterima-kasih lah atas waktu-waktu yang sulit
Disitulah waktu kamu bertumbuh
Berterima-kasih lah atas kekurangan-kekuranganmu
Karena hal ini akan memberikan kesempatan bagimu untuk berkembang lebih baik lagi
Berterima-kasih lah atas setiap tantangan baru
Karena hal ini akan memperkuat dan membangun karaktermu
Berterima-kasih lah atas kesalahan-kesalahanmu
Dengan demikian kamu mendapatkan pelajaran-pelajaran berharga
Berterima-kasih lah ketika kau kelelahan dan ketakutan
Karena itu berarti engkau membuat suatu perbedaan
Adalah lebih mudah berterima kasih atas hal-hal baik.
Tapi kehidupan yang kaya terpenuhi dari mereka yang juga berterima kasih atas hal-hal yang kurang baik.
Bersyukur dapat membalikkan perasaan yang negatif ke positif
Berterima-kasih lah atas kesulitan-kesulitan yang kamu alami
dan mereka akan menjadi berkat-berkat bagimu.
---
Be thankful that you don’t already have everything you desire,
If you did, what would there be to look forward to?
Be thankful when you don’t know something
For it gives you the opportunity to learn.
Be thankful for the difficult times.
During those times you grow.
Be thankful for your limitations
Because they give you opportunities for improvement.
Be thankful for each new challenge
Because it will build your strength and character.
Be thankful for your mistakes
They will teach you valuable lessons.
Be thankful when you’re tired and weary
Because it means you’ve made a difference.
It is easy to be thankful for the good things.
A life of rich fulfillment comes to those who are
also thankful for the setbacks.
GRATITUDE can turn a negative into a positive.
Find a way to be thankful for your troubles
and they can become your blessings.
Tipe Orang
Analis
- Perfeksionis
- Rapi dan terorganisir
- Berorientasi perincian
- Hati-hati dan benar
- Sistematis dan akurat
- Suka berencana dulu
- Mengikuti arah dengan persis
- Menyukai fakta dan logika
- Tidak mentolerir kecerobohan
- Tidak menyukai hal-hal yang tak bisa diduga
= Rasional, berorientasi tugas, intropektif, dan introvert
Merespon positif bila benar
Bereaksi negatif bila salah
Perasaan kunci: Cerdas
Pengendali
- berani memulai usaha
- Gesit dan tegas
- Langsung dan percaya diri
- Berorientasi tindakan
- Menyukai kekuasaan dan gengsi
- Gelisah
- Berego besar
- Berkemauan keras dan keras kepala
- Bisa suka berdebat
- Tidak menyukai ketidaktegasan
= Rasonal, berorientasi tugas, dan ekstrovert
Merespon positif bila mendapat hasil
Bereaksi negatif bila kehilangan kendali
Perasaan kunci: Berkuasa
Suporter
- Bisa diandalkan dan pendengar yang baik
- Simpatik dan bisa bekerja sama
- Suka bekerja di balik layar
- Setia, tulus dan suportif
- Merasa secara mendalam, tetapi menyembunyikan emosi
- Sederhana, tidak berlagak, dan sabar
- Tidak menyukai perubahan mendadak
- Jujur dan bisa diandalkan
- Tidak menyukai ketidakpekaan
= Emosional, berorientasi orang, intropektif, dan introvert
Merespon positif terhadap penerimaan
Bereaksi negatif terhadap penolakan
Perasaan kunci: Dihargai
Promotor
- Antusias
- Persuasif dan menghibur
- Spontan dan ramah
- Suka berbagi ide
- Bicara secara ekspresif
- Menyukai pengenalan dan prestise
- Tidak suka mengisi formulir
- bisa tidak terorganisir
- Lebih suka kontak berhadapan muka
- Tidak sabaran
- Tidak menyukai rutinitas
= Emosional, berorientasi orang, dan ekstrovert
Merespon positif terhadap kekaguman
Bereaksi negatif bila tidak disetujui
Perasaan kunci: Penting
- Perfeksionis
- Rapi dan terorganisir
- Berorientasi perincian
- Hati-hati dan benar
- Sistematis dan akurat
- Suka berencana dulu
- Mengikuti arah dengan persis
- Menyukai fakta dan logika
- Tidak mentolerir kecerobohan
- Tidak menyukai hal-hal yang tak bisa diduga
= Rasional, berorientasi tugas, intropektif, dan introvert
Merespon positif bila benar
Bereaksi negatif bila salah
Perasaan kunci: Cerdas
Pengendali
- berani memulai usaha
- Gesit dan tegas
- Langsung dan percaya diri
- Berorientasi tindakan
- Menyukai kekuasaan dan gengsi
- Gelisah
- Berego besar
- Berkemauan keras dan keras kepala
- Bisa suka berdebat
- Tidak menyukai ketidaktegasan
= Rasonal, berorientasi tugas, dan ekstrovert
Merespon positif bila mendapat hasil
Bereaksi negatif bila kehilangan kendali
Perasaan kunci: Berkuasa
Suporter
- Bisa diandalkan dan pendengar yang baik
- Simpatik dan bisa bekerja sama
- Suka bekerja di balik layar
- Setia, tulus dan suportif
- Merasa secara mendalam, tetapi menyembunyikan emosi
- Sederhana, tidak berlagak, dan sabar
- Tidak menyukai perubahan mendadak
- Jujur dan bisa diandalkan
- Tidak menyukai ketidakpekaan
= Emosional, berorientasi orang, intropektif, dan introvert
Merespon positif terhadap penerimaan
Bereaksi negatif terhadap penolakan
Perasaan kunci: Dihargai
Promotor
- Antusias
- Persuasif dan menghibur
- Spontan dan ramah
- Suka berbagi ide
- Bicara secara ekspresif
- Menyukai pengenalan dan prestise
- Tidak suka mengisi formulir
- bisa tidak terorganisir
- Lebih suka kontak berhadapan muka
- Tidak sabaran
- Tidak menyukai rutinitas
= Emosional, berorientasi orang, dan ekstrovert
Merespon positif terhadap kekaguman
Bereaksi negatif bila tidak disetujui
Perasaan kunci: Penting
Preferensi Tipe Orang
Orang bertipe Visual biasanya cepat bicaranya.
Orang bertipe Kinestetik cenderung lambat bicaranya.
Orang bertipe Auditori biasanya ditengah-tengahnya.
Tipe Visual cenderung menggunakan kata-kata gambar ("coba kamu lihat..."). tipe Auditori memilih kata-kata suara ("coba kamu dengar..."), dan tipe Kinestetik memilih kata-kata fisik ("coba kamu rasakan...")
Dari: Bagaimana caranya agar orang menyukai Anda, dalam waktu maksimal 90 detik; oleh Nicholas Boothman
Orang bertipe Kinestetik cenderung lambat bicaranya.
Orang bertipe Auditori biasanya ditengah-tengahnya.
Tipe Visual cenderung menggunakan kata-kata gambar ("coba kamu lihat..."). tipe Auditori memilih kata-kata suara ("coba kamu dengar..."), dan tipe Kinestetik memilih kata-kata fisik ("coba kamu rasakan...")
Dari: Bagaimana caranya agar orang menyukai Anda, dalam waktu maksimal 90 detik; oleh Nicholas Boothman
Paulus Winarto
Dari: http://blog.pauluswinarto.com
Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
- Buku Kehidupan
"Sama sekali tidak ada penyesalan di hati saya," kata seorang mantan wanita karir kepada saya saat saya menanyakan apakah ada penyesalan setelah ia meninggalkan pekerjaannya demi mengasuh anaknya yang baru berusia lima bulan. Ketika saya tanyakan lebih lanjut, apa motivasi utama sehingga ia dengan tekad bulat mengucapkan selamat tinggal kepada karir yang telah dirintisnya sejak bertahun-tahun silam, dengan santai ia berujar, "Sekarang peran saya sudah berubah. Jadi buat apa disesali? Daripada saya di kantor tapi pikiran saya masih di rumah."
Artikel ini saya tulis bukan dengan tendensi mengatakan wanita tidak boleh berkarir atau berbisnis. Sama sekali tidak! Saya hanya ingin mengajak kita semua untuk sejenak merenungkan kembali prioritas dalam hidup kita. Benar kata orang bijak, kalau hidup ini memang penuh dengan pilihan. Dan setiap pilihan mengandung konsekuensi tersendiri, entah kita sadari atau tidak.
Ada kisah mengenai sepasang ayah ibu yang begitu giatnya bekerja. Hampir saban hari, mereka berangkat kerja pagi-pagi ketika putri tunggalnya yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar sedang tidur. Alhasil, mereka hampir tidak pernah punya waktu untuk sekedar bersantap pagi dengan sang putri tercinta. Dan biasanya, mereka baru tiba di rumah sekitar pukul sembilan malam, saat sang putri sudah mulai terlelap dalam tidurnya.
Pada suatu pagi di hari minggu, sang ibu melihat gambar hasil karya anaknya itu. Dalam gambar tersebut ada gambar rumah mereka dan gambar sang putri yang sedang bermain bersama sang pembantu. Tidak ada gambar dirinya serta sang suami. Ibu bertanya kepada sang putri, "Mengapa dalam gambar tersebut tidak ada ayah dan ibu?" Dengan wajah tidak berdosa, sang putri langsung menjawab, "Habis, ayah dan ibu ngga pernah ada di rumah, sih."
Suatu hari seorang teman mengirimkan saya sebuah e-mail berisi foto lembar jawaban ujian anak kelas satu sekolah dasar (SD). Tampak ada sebuah soal ujian berisi gambar seorang wanita sedang mengasuh seorang anak kecil, lalu ada pertanyaan: gambar di samping menunjukkan kasih sayang seorang… a.Pembantu. b.Ibu. c.Ayah. Percaya atau tidak, anak tersebut memberikan tanda silang pada jawaban a.Pembantu. Barangkali karena selama ini, sang anak hanya merasakan hal tersebut dari pembantu. Dia jujur dan menjawab apa adanya. Menurut saya, orang tua sama sekali tidak berhak memarahinya dalam kasus ini. Justru lembaran jawaban ini seharusnya menjadi refleksi serius bagi kedua orang tuanya.
Di sisi lain, saya banyak menemukan kisah tentang kasih sayang dari orang tua yang kemudian membantu anak berkembang menjadi insan yang mandiri. Salah satunya adalah Patricia Saerang, anggota AMFPA (Association of Mouth and Foot Painting Artists/ asosiasi para pelukis cacat yang melukis dengan kaki atau mulutnya) yang berpusat di Swiss. Dalam salah satu suratnya yang ditulis dengan menggunakan kaki kirinya, ia mengungkapkan betapa besar peranan orang tuanya. “Saya lahir di Manado tahun 1968. Tuhan tidak memberikan tangan dan kaki yang normal tapi Tuhan menganugerahi saya dengan pikiran yang tajam dan kemauan yang kuat untuk bertahan hidup dan menjadi manusia yang produktif. Dan saya beruntung mempunyai orang tua yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan. Karena saya tidak mempunyai tangan, saya belajar menggunakan kaki kiri untuk mengerjakan semua hal, termasuk makan dan menulis.”
Pemain basket terkenal dan juga menjadi model iklan, Shaquille O’Neal pernah memberikan komentar mengenai peran orang tuanya. “Perlu banyak usaha untuk membuat saya bersemangat. Dan, tahukah Anda apa yang membuat saya bersemangat? Ketika ibu saya mengatakan bahwa ia mengasihi saya.” Wow! Saya jadi teringat syair sebuah lagu, “I am shinning like a candle in the dark when you tell me that you love me.”
Ya, bagaimana pun juga kasih adalah motivasi terbaik dalam setiap kehidupan. Kasih seringkali berasal dari rumah namun kebencian pun sering kali berawal dari rumah. Jika di rumah anak sungguh merasa dikasihi, ia akan lebih mudah untuk mengasihi orang lain, baik di dalam maupun di luar rumah. Sebaliknya jika di rumah anak merasakan kebencian (entah kebencian akibat hubungan yang kurang harmonis antara anak dan orang tua atau antara ayah dan ibu), biasanya anak akan punya kecenderungan membenci orang lain, baik di dalam maupun di luar rumah. Hurting people hurts people!
Diakui atau tidak, pada akhir hidup seseorang, ia biasanya ingin dikenang sebagai ayah dan ibu yang baik, saudara yang baik serta sahabat yang baik. Bukan dikenang sebagai orang hebat, punya karir yang bagus, punya harta berlimpah, dan seterusnya. Apa gunanya seseorang yang memiliki seluruh dunia namun kehilangan keluarganya? Tampaknya nasihat dari mentor saya Dr. John C. Maxwell patut juga kita renungkan, "Success is those closest to you love and respect you the most." Ya, sukses akan kita dapatkan ketika mereka yang paling dekat dengan kita mengasihi dan menghormati kita lebih daripada yang lain. Tidak ada salahnya jika sejenak kita meluangkan waktu untuk bertanya kepada diri kita sendiri, siapakah saja orang-orang yang paling mengasihi dan menghormati kita? ***
* Paulus Winarto adalah pemegang 2 Rekor Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni sebagai pembicara seminar yang pertama kali berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa. Sejumlah bukunya masuk dalam kategori best seller (al: First Step to be An Entrepreneur, Reach Your Maximum Potential, Be Strong, Melejit di Usia Muda dan The Power of HOPE). Ia banyak menimba ilmu kepemimpinan dari guru kepemimpinan internasional, Dr. John C Maxwell. Guru marketing Hermawan Kartajaya menjuluki Paulus sebagai "manusia kompleks". Paulus dapat dihubungi melalui e-mail: pwinarto@cbn.net.id atau www.pauluswinarto.com.
Hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri; dan janganlah tiap-tiap orang hanya memperhatikan kepentingannya sendiri, tetapi kepentingan orang lain juga.
- Buku Kehidupan
"Sama sekali tidak ada penyesalan di hati saya," kata seorang mantan wanita karir kepada saya saat saya menanyakan apakah ada penyesalan setelah ia meninggalkan pekerjaannya demi mengasuh anaknya yang baru berusia lima bulan. Ketika saya tanyakan lebih lanjut, apa motivasi utama sehingga ia dengan tekad bulat mengucapkan selamat tinggal kepada karir yang telah dirintisnya sejak bertahun-tahun silam, dengan santai ia berujar, "Sekarang peran saya sudah berubah. Jadi buat apa disesali? Daripada saya di kantor tapi pikiran saya masih di rumah."
Artikel ini saya tulis bukan dengan tendensi mengatakan wanita tidak boleh berkarir atau berbisnis. Sama sekali tidak! Saya hanya ingin mengajak kita semua untuk sejenak merenungkan kembali prioritas dalam hidup kita. Benar kata orang bijak, kalau hidup ini memang penuh dengan pilihan. Dan setiap pilihan mengandung konsekuensi tersendiri, entah kita sadari atau tidak.
Ada kisah mengenai sepasang ayah ibu yang begitu giatnya bekerja. Hampir saban hari, mereka berangkat kerja pagi-pagi ketika putri tunggalnya yang masih duduk di bangku kelas dua sekolah dasar sedang tidur. Alhasil, mereka hampir tidak pernah punya waktu untuk sekedar bersantap pagi dengan sang putri tercinta. Dan biasanya, mereka baru tiba di rumah sekitar pukul sembilan malam, saat sang putri sudah mulai terlelap dalam tidurnya.
Pada suatu pagi di hari minggu, sang ibu melihat gambar hasil karya anaknya itu. Dalam gambar tersebut ada gambar rumah mereka dan gambar sang putri yang sedang bermain bersama sang pembantu. Tidak ada gambar dirinya serta sang suami. Ibu bertanya kepada sang putri, "Mengapa dalam gambar tersebut tidak ada ayah dan ibu?" Dengan wajah tidak berdosa, sang putri langsung menjawab, "Habis, ayah dan ibu ngga pernah ada di rumah, sih."
Suatu hari seorang teman mengirimkan saya sebuah e-mail berisi foto lembar jawaban ujian anak kelas satu sekolah dasar (SD). Tampak ada sebuah soal ujian berisi gambar seorang wanita sedang mengasuh seorang anak kecil, lalu ada pertanyaan: gambar di samping menunjukkan kasih sayang seorang… a.Pembantu. b.Ibu. c.Ayah. Percaya atau tidak, anak tersebut memberikan tanda silang pada jawaban a.Pembantu. Barangkali karena selama ini, sang anak hanya merasakan hal tersebut dari pembantu. Dia jujur dan menjawab apa adanya. Menurut saya, orang tua sama sekali tidak berhak memarahinya dalam kasus ini. Justru lembaran jawaban ini seharusnya menjadi refleksi serius bagi kedua orang tuanya.
Di sisi lain, saya banyak menemukan kisah tentang kasih sayang dari orang tua yang kemudian membantu anak berkembang menjadi insan yang mandiri. Salah satunya adalah Patricia Saerang, anggota AMFPA (Association of Mouth and Foot Painting Artists/ asosiasi para pelukis cacat yang melukis dengan kaki atau mulutnya) yang berpusat di Swiss. Dalam salah satu suratnya yang ditulis dengan menggunakan kaki kirinya, ia mengungkapkan betapa besar peranan orang tuanya. “Saya lahir di Manado tahun 1968. Tuhan tidak memberikan tangan dan kaki yang normal tapi Tuhan menganugerahi saya dengan pikiran yang tajam dan kemauan yang kuat untuk bertahan hidup dan menjadi manusia yang produktif. Dan saya beruntung mempunyai orang tua yang selalu memberikan kasih sayang dan dukungan. Karena saya tidak mempunyai tangan, saya belajar menggunakan kaki kiri untuk mengerjakan semua hal, termasuk makan dan menulis.”
Pemain basket terkenal dan juga menjadi model iklan, Shaquille O’Neal pernah memberikan komentar mengenai peran orang tuanya. “Perlu banyak usaha untuk membuat saya bersemangat. Dan, tahukah Anda apa yang membuat saya bersemangat? Ketika ibu saya mengatakan bahwa ia mengasihi saya.” Wow! Saya jadi teringat syair sebuah lagu, “I am shinning like a candle in the dark when you tell me that you love me.”
Ya, bagaimana pun juga kasih adalah motivasi terbaik dalam setiap kehidupan. Kasih seringkali berasal dari rumah namun kebencian pun sering kali berawal dari rumah. Jika di rumah anak sungguh merasa dikasihi, ia akan lebih mudah untuk mengasihi orang lain, baik di dalam maupun di luar rumah. Sebaliknya jika di rumah anak merasakan kebencian (entah kebencian akibat hubungan yang kurang harmonis antara anak dan orang tua atau antara ayah dan ibu), biasanya anak akan punya kecenderungan membenci orang lain, baik di dalam maupun di luar rumah. Hurting people hurts people!
Diakui atau tidak, pada akhir hidup seseorang, ia biasanya ingin dikenang sebagai ayah dan ibu yang baik, saudara yang baik serta sahabat yang baik. Bukan dikenang sebagai orang hebat, punya karir yang bagus, punya harta berlimpah, dan seterusnya. Apa gunanya seseorang yang memiliki seluruh dunia namun kehilangan keluarganya? Tampaknya nasihat dari mentor saya Dr. John C. Maxwell patut juga kita renungkan, "Success is those closest to you love and respect you the most." Ya, sukses akan kita dapatkan ketika mereka yang paling dekat dengan kita mengasihi dan menghormati kita lebih daripada yang lain. Tidak ada salahnya jika sejenak kita meluangkan waktu untuk bertanya kepada diri kita sendiri, siapakah saja orang-orang yang paling mengasihi dan menghormati kita? ***
* Paulus Winarto adalah pemegang 2 Rekor Indonesia dari Museum Rekor Indonesia (MURI) yakni sebagai pembicara seminar yang pertama kali berbicara dalam seminar di angkasa dan penulis buku yang pertama kali bukunya diluncurkan di angkasa. Sejumlah bukunya masuk dalam kategori best seller (al: First Step to be An Entrepreneur, Reach Your Maximum Potential, Be Strong, Melejit di Usia Muda dan The Power of HOPE). Ia banyak menimba ilmu kepemimpinan dari guru kepemimpinan internasional, Dr. John C Maxwell. Guru marketing Hermawan Kartajaya menjuluki Paulus sebagai "manusia kompleks". Paulus dapat dihubungi melalui e-mail: pwinarto@cbn.net.id atau www.pauluswinarto.com.
Kisah Lili
Dulu sekali di negeri Cina, hiduplah seorang gadis bernama Li-Li yang menikah dan tinggal di wisma mertua indah. Dalam tempo singkat, Li-Li tahu bahwa ia tidak cocok sama sekali dengan ibu mertuanya. Karakter mereka jauh berbeda, dan Li-Li sangat berang terhadap banyak kebiasaan ibu mertuanya. Juga, mertuanya itu terus menerus mengritiknya.
Hari berganti hari, begitu pula bulan berganti bulan. Li-Li dan ibu mertuanya tidak pernah berhenti berdebat dan bertengkar. Yang memperburuk suasana ialah adat kuno Cina di mana Li-Li dituntut harus selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan mentaati semua kemauannya. Semua kemarahan dan ketidakbahagiaan di dalam rumah itu menyebabkan kesedihan yang mendalam pada hati suami Li-Li, seorang yang berjiwa sangat sederhana.
Akhirnya, Li-Li tidak bisa tahan lagi terhadap sifat buruk dan kesewenang-wenangan ibu mertuanya, dan ia benar-benar telah bertekad untuk melakukan sesuatu. Li-Li pergi menjumpai seorang teman ayahnya yaitu tuan Wang yang mempunyai Toko Obat Cina. Ia menceritakan situasinya dan minta diberikan ramuan racun untuk dapat menuntaskan masalahnya dalam sekali pukul.
Sinshe Wang berpikir keras sejenak dan akhirnya berkata: "Li-Li saya mau membantu kamu menyelesaikan masalahmu, tetapi kamu harus mendengarkan saya dan mentaati apa yang saya sarankan." Li-Li berkata, "OK pak Wang, saya akan mengikuti apa saja yang bapak katakan yang harus saya perbuat."
Sinshe Wang masuk ke ruang belakang, dan kembali beberapa menit kemudian dengan sebungkus ramuan obat. Ia berkata kepada Li-Li, "Kamu tidak bisa memakai racun keras yang mematikan seketika untuk meyingkirkan ibu mertuamu, karena hal itu akan membuat semua orang menjadi curiga. Oleh karena itu, saya memberi kamu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang secara perlahan-lahan akan menjadi racun di dalam tubuhnya. Setiap hari sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini ke dalamnya. Maka, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, kamu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya, taati semua kehendaknya, dan perlakukan dia seperti seorang ratu."
Li-Li sangat bahagia. Ia berterima kasih kepada tuan Huang dan buru-buru pulang ke rumah untuk memulai rencananya untuk membunuh ibu mertuanya. Minggu demi minggu, bulan demi bulan telah lewat, dan setiap hari Li-Li melayani mertuanya dengan makanan yang sudah "dibumbuinya". Ia mengingat semua petunjuk tuan Wang tentang hal mencegah kecurigaan, maka mengendalikan amarahnya, mentaati ibu mertuanya dan memperlakukannya seperti ibunya sendiri.
Setelah enam bulan lewat, suasana di dalam keluarga itu berubah secara drastis. Li-Li sudah mampu mempraktekkan pengendalian amarahnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan dirinya tidak pernah lagi marah atau kesal.Ia tidak pernah berdebat dengan ibu mertuanya selama enam bulan terakhir karena ia menemukan bahwa ibu mertuanya kini tampaknya lebih ramah dan lebih mudah untuk diajak hidup bersama.
Sikap ibu mertua terhadap Li-Li telah berubah, dan ia mulai mencintai Li-Li seperti puterinya sendiri. Ia terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa Li-Li adalah menantu yang paling baik yang mungkin ia peroleh. Li-Li dan mertuanya saling memperlakukan satu sama lain seperti layaknya seorang ibu dan anak yang sesungguhnya. Suami Li-Li sangat bahagia menyaksikan semua yang terjadi ini.
Suatu hari, Li-Li pergi menjumpai sinshe Wang dan meminta bantuannya sekali lagi. Ia berkata, "Pak Wang yang baik, tolong saya untuk mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya jangan sampai membunuhnya! Ia telah berubah menjadi seorang wanita yang begitu baik, sehingga saya mencintainya seperti kepada ibu saya sendiri. Saya tidak mau ia sampai mati karena racun yang pernah saya berikan kepadanya."
Tuan Wang tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Li-Li tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun. Ramuan yang saya berikan kepadamu itu hanyalah ramuan penguat badan untuk memperbaiki kondisi kesehatan beliau. Satu-satunya racun yang ada ialah yang terdapat di dalam pikiranmu sendiri dan di dalam sikapmu terhadapnya, tetapi semuanya itu telah disapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya."
Sadarkah anda bahwa sebagaimana anda memperlakukan orang lain maka demikianlah persis bagaimana mereka akan memperlakukan anda? Ada pepatah Cina kuno yang berkata: "Orang yang mencintai orang lain akan dicintai juga sebagai balasannya." Tuhan mungkin mencoba bekerja di dalam kehidupan orang lain melalui anda.
Hari berganti hari, begitu pula bulan berganti bulan. Li-Li dan ibu mertuanya tidak pernah berhenti berdebat dan bertengkar. Yang memperburuk suasana ialah adat kuno Cina di mana Li-Li dituntut harus selalu menundukkan kepala untuk menghormati mertuanya dan mentaati semua kemauannya. Semua kemarahan dan ketidakbahagiaan di dalam rumah itu menyebabkan kesedihan yang mendalam pada hati suami Li-Li, seorang yang berjiwa sangat sederhana.
Akhirnya, Li-Li tidak bisa tahan lagi terhadap sifat buruk dan kesewenang-wenangan ibu mertuanya, dan ia benar-benar telah bertekad untuk melakukan sesuatu. Li-Li pergi menjumpai seorang teman ayahnya yaitu tuan Wang yang mempunyai Toko Obat Cina. Ia menceritakan situasinya dan minta diberikan ramuan racun untuk dapat menuntaskan masalahnya dalam sekali pukul.
Sinshe Wang berpikir keras sejenak dan akhirnya berkata: "Li-Li saya mau membantu kamu menyelesaikan masalahmu, tetapi kamu harus mendengarkan saya dan mentaati apa yang saya sarankan." Li-Li berkata, "OK pak Wang, saya akan mengikuti apa saja yang bapak katakan yang harus saya perbuat."
Sinshe Wang masuk ke ruang belakang, dan kembali beberapa menit kemudian dengan sebungkus ramuan obat. Ia berkata kepada Li-Li, "Kamu tidak bisa memakai racun keras yang mematikan seketika untuk meyingkirkan ibu mertuamu, karena hal itu akan membuat semua orang menjadi curiga. Oleh karena itu, saya memberi kamu ramuan beberapa jenis tanaman obat yang secara perlahan-lahan akan menjadi racun di dalam tubuhnya. Setiap hari sediakan makanan yang enak-enak dan masukkan sedikit ramuan obat ini ke dalamnya. Maka, supaya tidak ada yang curiga saat ia mati nanti, kamu harus hati-hati sekali dan bersikap sangat bersahabat dengannya. Jangan berdebat dengannya, taati semua kehendaknya, dan perlakukan dia seperti seorang ratu."
Li-Li sangat bahagia. Ia berterima kasih kepada tuan Huang dan buru-buru pulang ke rumah untuk memulai rencananya untuk membunuh ibu mertuanya. Minggu demi minggu, bulan demi bulan telah lewat, dan setiap hari Li-Li melayani mertuanya dengan makanan yang sudah "dibumbuinya". Ia mengingat semua petunjuk tuan Wang tentang hal mencegah kecurigaan, maka mengendalikan amarahnya, mentaati ibu mertuanya dan memperlakukannya seperti ibunya sendiri.
Setelah enam bulan lewat, suasana di dalam keluarga itu berubah secara drastis. Li-Li sudah mampu mempraktekkan pengendalian amarahnya sedemikian rupa sehingga ia menemukan dirinya tidak pernah lagi marah atau kesal.Ia tidak pernah berdebat dengan ibu mertuanya selama enam bulan terakhir karena ia menemukan bahwa ibu mertuanya kini tampaknya lebih ramah dan lebih mudah untuk diajak hidup bersama.
Sikap ibu mertua terhadap Li-Li telah berubah, dan ia mulai mencintai Li-Li seperti puterinya sendiri. Ia terus menceritakan kepada kawan-kawan dan sanak familinya bahwa Li-Li adalah menantu yang paling baik yang mungkin ia peroleh. Li-Li dan mertuanya saling memperlakukan satu sama lain seperti layaknya seorang ibu dan anak yang sesungguhnya. Suami Li-Li sangat bahagia menyaksikan semua yang terjadi ini.
Suatu hari, Li-Li pergi menjumpai sinshe Wang dan meminta bantuannya sekali lagi. Ia berkata, "Pak Wang yang baik, tolong saya untuk mencegah supaya racun yang saya berikan kepada ibu mertua saya jangan sampai membunuhnya! Ia telah berubah menjadi seorang wanita yang begitu baik, sehingga saya mencintainya seperti kepada ibu saya sendiri. Saya tidak mau ia sampai mati karena racun yang pernah saya berikan kepadanya."
Tuan Wang tersenyum dan mengangguk-anggukkan kepalanya. "Li-Li tidak ada yang perlu kamu khawatirkan. Saya tidak pernah memberi kamu racun. Ramuan yang saya berikan kepadamu itu hanyalah ramuan penguat badan untuk memperbaiki kondisi kesehatan beliau. Satu-satunya racun yang ada ialah yang terdapat di dalam pikiranmu sendiri dan di dalam sikapmu terhadapnya, tetapi semuanya itu telah disapu bersih dengan cinta yang kamu berikan kepadanya."
Sadarkah anda bahwa sebagaimana anda memperlakukan orang lain maka demikianlah persis bagaimana mereka akan memperlakukan anda? Ada pepatah Cina kuno yang berkata: "Orang yang mencintai orang lain akan dicintai juga sebagai balasannya." Tuhan mungkin mencoba bekerja di dalam kehidupan orang lain melalui anda.
10 Kualitas Kepribadian Baik
1. Ketulusan
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
2. Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
4. Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.
5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
6. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah- masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.
10. Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
Ketulusan menempati peringkat pertama sebagai sifat yang paling disukai oleh semua orang. Ketulusan membuat orang lain merasa aman dan dihargai karena yakin tidak akan dibodohi atau dibohongi. Orang yang tulus selalu mengatakan kebenaran, tidak suka mengada-ada, pura- pura, mencari-cari alasan atau memutarbalikkan fakta. Prinsipnya “Ya diatas Ya dan Tidak diatas Tidak”. Tentu akan lebih ideal bila ketulusan yang selembut merpati itu diimbangi dengan kecerdikan seekor ular. Dengan begitu, ketulusan tidak menjadi keluguan yang bisa merugikan diri sendiri.
2. Kerendahan Hati
Berbeda dengan rendah diri yang merupakan kelemahan, kerendah hatian justru mengungkapkan kekuatan. Hanya orang yang kuat jiwanya yang bisa bersikap rendah hati. Ia seperti padi yang semakin berisi semakin menunduk. Orang yang rendah hati bisa mengakui dan menghargai keunggulan orang lain. Ia bisa membuat orang yang diatasnya merasa oke dan membuat orang yang di bawahnya tidak merasa minder.
3. Kesetiaan
Kesetiaan sudah menjadi barang langka & sangat tinggi harganya. Orang yang setia selalu bisa dipercaya dan diandalkan. Dia selalu menepati janji, punya komitmen yang kuat, rela berkorban dan tidak suka berkhianat.
4. Positive Thinking
Orang yang bersikap positif (positive thinking) selalu berusaha melihat segala sesuatu dari kacamata positif, bahkan dalam situasi yang buruk sekalipun. Dia lebih suka membicarakan kebaikan daripada keburukan orang lain, lebih suka bicara mengenai harapan daripada keputusasaan, lebih suka mencari solusi daripada frustasi, lebih suka memuji daripada mengecam, dan sebagainya.
5. Keceriaan
Karena tidak semua orang dikaruniai temperamen ceria, maka keceriaan tidak harus diartikan ekspresi wajah dan tubuh tapi sikap hati. Orang yang ceria adalah orang yang bisa menikmati hidup, tidak suka mengeluh dan selalu berusaha meraih kegembiraan. Dia bisa mentertawakan situasi, orang lain, juga dirinya sendiri. Dia punya potensi untuk menghibur dan mendorong semangat orang lain.
6. Bertanggung jawab
Orang yang bertanggung jawab akan melaksanakan kewajibannya dengan sungguh-sungguh. Kalau melakukan kesalahan, dia berani mengakuinya. Ketika mengalami kegagalan, dia tidak akan mencari kambing hitam untuk disalahkan. Bahkan kalau dia merasa kecewa dan sakit hati, dia tidak akan menyalahkan siapapun. Dia menyadari bahwa dirinya sendirilah yang bertanggung jawab atas apapun yang dialami dan dirasakannya.
7. Percaya Diri
Rasa percaya diri memungkinkan seseorang menerima dirinya sebagaimana adanya, menghargai dirinya dan menghargai orang lain. Orang yang percaya diri mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan dan situasi yang baru. Dia tahu apa yang harus dilakukannya dan melakukannya dengan baik.
8. Kebesaran Jiwa
Kebesaran jiwa dapat dilihat dari kemampuan seseorang memaafkan orang lain. Orang yang berjiwa besar tidak membiarkan dirinya dikuasai oleh rasa benci dan permusuhan. Ketika menghadapi masa- masa sukar dia tetap tegar, tidak membiarkan dirinya hanyut dalam kesedihan dan keputusasaan.
9. Easy Going
Orang yang easy going menganggap hidup ini ringan. Dia tidak suka membesar-besarkan masalah kecil. Bahkan berusaha mengecilkan masalah- masalah besar. Dia tidak suka mengungkit masa lalu dan tidak mau khawatir dengan masa depan. Dia tidak mau pusing dan stress dengan masalah-masalah yang berada di luar kontrolnya.
10. Empati
Empati adalah sifat yang sangat mengagumkan. Orang yang berempati bukan saja pendengar yang baik tapi juga bisa menempatkan diri pada posisi orang lain. Ketika terjadi konflik dia selalu mencari jalan keluar terbaik bagi kedua belah pihak, tidak suka memaksakan pendapat dan kehendaknya sendiri. Dia selalu berusaha memahami dan mengerti orang lain.
Apakah Anda Sudah Belajar ?
Saya belajar, bahwa saya tidak dapat memaksa orang lain mencintai saya, saya hanya dapat melakukan sesuatu untuk orang yang saya cintai...
Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya...
Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali serta orang yg begitu perhatian pada saya..
Saya belajar, bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik....
Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh, walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati...
Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya....
Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya..... dan untuk itu saya harus memaafkannya...
Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain...., kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus....
Saya belajar, bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya...
Saya belajar, bahwa saya tidak dapat merubah orang yg saya sayangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri....
Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan....
Saya belajar, bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda....
Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya....
Saya belajar, bahwa tidak ada yang instan atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati....
Saya belajar, bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...
Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis....
Saya belajar, bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai...
Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering diambil segera dari kehidupan saya....
Selamat belajar...
Saya belajar, bahwa butuh waktu bertahun-tahun untuk membangun kepercayaan dan hanya beberapa detik saja untuk menghancurkannya...
Saya belajar, bahwa orang yang saya kira adalah orang yang jahat, justru adalah orang yang membangkitkan semangat hidup saya kembali serta orang yg begitu perhatian pada saya..
Saya belajar, bahwa sahabat terbaik bersama saya dapat melakukan banyak hal dan kami selalu memiliki waktu terbaik....
Saya belajar, bahwa persahabatan sejati senantiasa bertumbuh, walau dipisahkan oleh jarak yang jauh. Beberapa diantaranya melahirkan cinta sejati...
Saya belajar, bahwa jika seseorang tidak menunjukkan perhatian seperti yang saya inginkan, bukan berarti bahwa dia tidak mencintai saya....
Saya belajar, bahwa sebaik-baiknya pasangan itu, mereka pasti pernah melukai perasaan saya..... dan untuk itu saya harus memaafkannya...
Saya belajar, bahwa saya harus belajar mengampuni diri sendiri dan orang lain...., kalau tidak mau dikuasai perasaan bersalah terus menerus....
Saya belajar, bahwa tidak masalah berapa buruknya patah hati itu, dunia tidak pernah berhenti hanya gara-gara kesedihan saya...
Saya belajar, bahwa saya tidak dapat merubah orang yg saya sayangi, tapi semua itu tergantung dari diri mereka sendiri....
Saya belajar, bahwa lingkungan dapat mempengaruhi pribadi saya, tapi saya harus bertanggung jawab untuk apa yang saya telah lakukan....
Saya belajar, bahwa dua manusia dapat melihat sebuah benda, tapi kadang dari sudut pandang yang berbeda....
Saya belajar, bahwa tidaklah penting apa yang saya miliki, tapi yang penting adalah siapa saya ini sebenarnya....
Saya belajar, bahwa tidak ada yang instan atau serba cepat di dunia ini, semua butuh proses dan pertumbuhan, kecuali saya ingin sakit hati....
Saya belajar, bahwa saya harus memilih apakah menguasai sikap dan emosi atau sikap dan emosi itu yang menguasai diri saya...
Saya belajar, bahwa saya punya hak untuk marah, tetapi itu bukan berarti saya harus benci dan berlaku bengis....
Saya belajar, bahwa kata-kata manis tanpa tindakan adalah saat perpisahan dengan orang yang saya cintai...
Saya belajar, bahwa orang-orang yang saya kasihi justru sering diambil segera dari kehidupan saya....
Selamat belajar...
Bersyukur ...
Bersyukurlah bahwa kamu belum siap memiliki segala sesuatu yang kamu inginkan.
Seandainya sudah, apa lagi yang harus diinginkan?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu,
karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit,
di masa itulah kamu bertumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu,
karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru,
karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat,
itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih,
karena itu berarti kamu telah membuat suatu perbedaan.
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa yang surut. Rasa syukur dapat mengubahkan hal yang negatif menjadi positif.
Temukan cara untuk bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkat bagimu.
Seandainya sudah, apa lagi yang harus diinginkan?
Bersyukurlah apabila kamu tidak tahu sesuatu,
karena itu memberimu kesempatan untuk belajar.
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit,
di masa itulah kamu bertumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu,
karena itu memberimu kesempatan untuk berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru,
karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Bersyukurlah untuk kesalahan yang kamu buat,
itu akan mengajarkan pelajaran yang berharga.
Bersyukurlah bila kamu lelah dan letih,
karena itu berarti kamu telah membuat suatu perbedaan.
Mungkin mudah untuk kita bersyukur akan hal-hal yang baik. Hidup yang berkelimpahan datang pada mereka yang juga bersyukur akan masa yang surut. Rasa syukur dapat mengubahkan hal yang negatif menjadi positif.
Temukan cara untuk bersyukur akan masalah-masalahmu dan semua itu akan menjadi berkat bagimu.
Yang Paling ...
Pakaian paling indah di dunia adalah SENYUM.
Kebiasaan paling merusak adalah KUATIR.
Sukacita terbesar adalah MEMBERI.
Kehilangan terbesar adalah HARGA DIRI.
Pekerjaan paling memuaskan adalah MEMBANTU ORANG LAIN.
Kepribadian terburuk adalah EGOIS.
Spesies yang hampir punah adalah PEMIMPIN YANG BERDEDIKASI.
Sumberdaya terbesar kita adalah GENERASI MUDA.
Energi terbesar adalah DORONGAN SEMANGAT.
Masalah terbesar untuk diatasi adalah RASA TAKUT.
Obat tidur paling mujarab adalah PIKIRAN YANG DAMAI.
Kegagalan paling melumpuhkan adalah ALASAN DIBUAT-BUAT.
Kekuatan terbesar di dunia adalah CINTA.
Manusia paling berbahaya adalah TUKANG GOSIP.
Komputer paling hebat di dunia adalah PIKIRAN MANUSIA.
Sangat buruk kondisi Anda jika Anda tidak memilikinya adalah HARAPAN.
Senjata paling berbahaya adalah LIDAH.
Dua kata paling penuh kekuatan adalah SAYA BISA.
Aset terbesar adalah IMAN.
Emosi paling tidak berguna adalah RENDAH DIRI.
Pakaian paling indah di dunia adalah SENYUM.
Harta tak ternilai harganya adalah INTEGRITAS.
Alat komunikasi paling hebat adalah DOA.
Kebiasaan paling merusak adalah KUATIR.
Sukacita terbesar adalah MEMBERI.
Kehilangan terbesar adalah HARGA DIRI.
Pekerjaan paling memuaskan adalah MEMBANTU ORANG LAIN.
Kepribadian terburuk adalah EGOIS.
Spesies yang hampir punah adalah PEMIMPIN YANG BERDEDIKASI.
Sumberdaya terbesar kita adalah GENERASI MUDA.
Energi terbesar adalah DORONGAN SEMANGAT.
Masalah terbesar untuk diatasi adalah RASA TAKUT.
Obat tidur paling mujarab adalah PIKIRAN YANG DAMAI.
Kegagalan paling melumpuhkan adalah ALASAN DIBUAT-BUAT.
Kekuatan terbesar di dunia adalah CINTA.
Manusia paling berbahaya adalah TUKANG GOSIP.
Komputer paling hebat di dunia adalah PIKIRAN MANUSIA.
Sangat buruk kondisi Anda jika Anda tidak memilikinya adalah HARAPAN.
Senjata paling berbahaya adalah LIDAH.
Dua kata paling penuh kekuatan adalah SAYA BISA.
Aset terbesar adalah IMAN.
Emosi paling tidak berguna adalah RENDAH DIRI.
Pakaian paling indah di dunia adalah SENYUM.
Harta tak ternilai harganya adalah INTEGRITAS.
Alat komunikasi paling hebat adalah DOA.
Pilihlah ...
Ada pilihan mudah, ada pilihan yang merefleksikan kebijakan.
Pertimbangkan pilihan-pilihan yang menghasilkan kebahagiaan dan keberhasilan …
Pilih untuk mengasihi, bukan membenci.
Pilih untuk belajar, bukan mengabaikan.
Pilih untuk tersenyum, bukan cemberut.
Pilih untuk membangun, bukan menghancurkan.
Pilih untuk menganalisa, bukan menerka-nerka.
Pilih untuk bertahan, bukan berhenti.
Pilih untuk menghargai, bukan menggosip.
Pilih untuk menyembuhkan, bukan melukai.
Pilih untuk memberi, bukan merebut.
Pilih untuk bertindak, bukan menunda.
Pilih untuk mengampuni, bukan mengutuk.
Pilih untuk berdoa, bukan tanpa daya.
Pilih untuk bangkit kembali, bukan menyerah.
Pertimbangkan pilihan-pilihan yang menghasilkan kebahagiaan dan keberhasilan …
Pilih untuk mengasihi, bukan membenci.
Pilih untuk belajar, bukan mengabaikan.
Pilih untuk tersenyum, bukan cemberut.
Pilih untuk membangun, bukan menghancurkan.
Pilih untuk menganalisa, bukan menerka-nerka.
Pilih untuk bertahan, bukan berhenti.
Pilih untuk menghargai, bukan menggosip.
Pilih untuk menyembuhkan, bukan melukai.
Pilih untuk memberi, bukan merebut.
Pilih untuk bertindak, bukan menunda.
Pilih untuk mengampuni, bukan mengutuk.
Pilih untuk berdoa, bukan tanpa daya.
Pilih untuk bangkit kembali, bukan menyerah.
Tiga Hari Saja ...
Yang pertama:
Hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...
Yang kedua:
Hari esok. Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri
Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga!!!
Hari kemarin. Anda tak bisa mengubah apa pun yang telah terjadi.
Anda tak bisa menarik perkataan yang telah terucapkan.
Anda tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan mengulangi kegembiraan yang anda rasakan kemarin.
Biarkan hari kemarin lewat; lepaskan saja...
Yang kedua:
Hari esok. Hingga mentari esok hari terbit,
Anda tak tahu apa yang akan terjadi.
Anda tak bisa melakukan apa-apa esok hari.
Anda tak mungkin sedih atau ceria di esok hari.
Esok hari belum tiba; biarkan saja...
Yang tersisa kini hanyalah hari ini.
Pintu masa lalu telah tertutup,
Pintu masa depan pun belum tiba.
Pusatkan saja diri anda untuk hari ini.
Anda dapat mengerjakan lebih banyak hal hari ini bila anda mampu memaafkan hari kemarin dan melepaskan ketakutan akan esok hari.
Hiduplah hari ini. Karena, masa lalu dan masa depan hanyalah permainan pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini, hari ini yang abadi.
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat, meski mereka berlaku buruk pada anda.
Cintailah seseorang sepenuh hati hari ini, karena mungkin besok cerita sudah berganti.
Ingatlah bahwa anda menunjukkan penghargaan pada orang lain bukan karena siapa mereka, tetapi karena siapakah diri anda sendiri
Jadi teman, jangan biarkan masa lalu mengekangmu atau masa depan membuatmu bingung, lakukan yang terbaik HARI INI dan lakukan sekarang juga!!!
Aturan Hidup Baik ...
Jangan menertawakan mimpi-mimpi siapapun.
Jangan menilai orang lain dari saudara atau keluarga mereka.
Jangan percaya dengan semua yang anda dengar, menghabiskan semua yang anda miliki,
atau tidur selama yang anda inginkan.
Jika mengucapkan "Saya cinta padamu", pastikan anda memang merasa seperti itu.
Ketika berkata kepada seseorang "Saya minta maaf", pandanglah matanya.
Usahakan tunangan paling sedikit 6 bulan sebelum menikah.
Percaya pada jatuh cinta pada pandangan pertama.
Beri lebih banyak dari yang diharapkan dan lakukan dengan senyum.
Cintai secara mendalam dan penuh gairah. Kemungkinan anda disakiti,
tapi ini adalah satu2nya cara untuk hidup secara penuh.
Ketika berselisih paham, bertengkar secara adil. Jangan mengejek.
Hafal puisi favorit anda.
Bicara pelan, tapi berpikir cepat.
Jika seseorang bertanya kepada anda dan anda tak ingin menjawab,
senyum dan tanya "Mengapa anda ingin tahu?".
Ingat .. cinta besar dan prestasi besar punya resiko besar.
Telepon ibu anda.
Ingat 3 R: respek kepada diri sendiri, respek kepada orang lain ,
responsibility (tanggungjawab) untuk semua tindakan anda.
Jangan membiarkan perselisihan sepele melukai persahabatan besar.
Jika sadar anda telah melakukan kesalahan, segera ambil langkah untuk memperbaikinya.
Senyum ktk angkat telepon, penelepon bisa mendengarnya dr suara anda.
Ingat, hubungan terbaik adalah hubungan dimana rasa saling mencintai lebih besar
daripada saling membutuhkan .
Jangan menilai orang lain dari saudara atau keluarga mereka.
Jangan percaya dengan semua yang anda dengar, menghabiskan semua yang anda miliki,
atau tidur selama yang anda inginkan.
Jika mengucapkan "Saya cinta padamu", pastikan anda memang merasa seperti itu.
Ketika berkata kepada seseorang "Saya minta maaf", pandanglah matanya.
Usahakan tunangan paling sedikit 6 bulan sebelum menikah.
Percaya pada jatuh cinta pada pandangan pertama.
Beri lebih banyak dari yang diharapkan dan lakukan dengan senyum.
Cintai secara mendalam dan penuh gairah. Kemungkinan anda disakiti,
tapi ini adalah satu2nya cara untuk hidup secara penuh.
Ketika berselisih paham, bertengkar secara adil. Jangan mengejek.
Hafal puisi favorit anda.
Bicara pelan, tapi berpikir cepat.
Jika seseorang bertanya kepada anda dan anda tak ingin menjawab,
senyum dan tanya "Mengapa anda ingin tahu?".
Ingat .. cinta besar dan prestasi besar punya resiko besar.
Telepon ibu anda.
Ingat 3 R: respek kepada diri sendiri, respek kepada orang lain ,
responsibility (tanggungjawab) untuk semua tindakan anda.
Jangan membiarkan perselisihan sepele melukai persahabatan besar.
Jika sadar anda telah melakukan kesalahan, segera ambil langkah untuk memperbaikinya.
Senyum ktk angkat telepon, penelepon bisa mendengarnya dr suara anda.
Ingat, hubungan terbaik adalah hubungan dimana rasa saling mencintai lebih besar
daripada saling membutuhkan .
Banyak ...
Dalam hidup ini…
Berdoalah yang banyak,
agar hati tenang.
Taburlah yang banyak,
agar menuai banyak.
Bertanyalah yang banyak,
agar ilmu bertambah.
Bacalah yang banyak,
agar jadi lebih bijak.
Lihatlah yang banyak,
agar tambah pengalaman.
Dengarlah yang banyak,
agar penuh pertimbangan.
Jalan-jalanlah yang banyak,
agar tidak kuper.
Kerjalah yang banyak,
agar tidak kekurangan.
Dan…banyaklah humor,
agar sehat dan awet muda.
Berdoalah yang banyak,
agar hati tenang.
Taburlah yang banyak,
agar menuai banyak.
Bertanyalah yang banyak,
agar ilmu bertambah.
Bacalah yang banyak,
agar jadi lebih bijak.
Lihatlah yang banyak,
agar tambah pengalaman.
Dengarlah yang banyak,
agar penuh pertimbangan.
Jalan-jalanlah yang banyak,
agar tidak kuper.
Kerjalah yang banyak,
agar tidak kekurangan.
Dan…banyaklah humor,
agar sehat dan awet muda.
Kurangi dan Perbanyak ...
Dalam hidup ini…
Berdoalah yang banyak,
agar hati tenang.
Taburlah yang banyak,
agar menuai banyak.
Bertanyalah yang banyak,
agar ilmu bertambah.
Bacalah yang banyak,
agar jadi lebih bijak.
Lihatlah yang banyak,
agar tambah pengalaman.
Dengarlah yang banyak,
agar penuh pertimbangan.
Jalan-jalanlah yang banyak,
agar tidak kuper.
Kerjalah yang banyak,
agar tidak kekurangan.
Dan…banyaklah humor,
agar sehat dan awet muda.
Berdoalah yang banyak,
agar hati tenang.
Taburlah yang banyak,
agar menuai banyak.
Bertanyalah yang banyak,
agar ilmu bertambah.
Bacalah yang banyak,
agar jadi lebih bijak.
Lihatlah yang banyak,
agar tambah pengalaman.
Dengarlah yang banyak,
agar penuh pertimbangan.
Jalan-jalanlah yang banyak,
agar tidak kuper.
Kerjalah yang banyak,
agar tidak kekurangan.
Dan…banyaklah humor,
agar sehat dan awet muda.
Wasiat Ayah
Alkisah, hiduplah sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu dan dua orang anak laki-laki (sebut saja si-Sulung dan si-Bungsu). Pada suatu hari, sang Ayah mendadak sakit keras dan diprediksi sudah mendekati ajalnya. Menyadari akan hal ini, sang Ayah pun segera memanggil kedua anak laki-lakinya si-Sulung dan si-Bungsu.
Sesudah mereka berdua bersimpuh didekat Ayah berbaring, sang Ayah pun menyatakan permintaannya kepada mereka : “Kalian berdua harus berjanji kepada Ayah……, bahwa setelah Ayah meninggal dunia nanti, kalian berdua harus menepati 2 pesan terakhir Ayah”. Sambil terisak tangis dan suasana hati yang tidak karuan, Sulung dan Bungsu pun hanya dapat manggut-manggut melihat kondisi Ayahnya yang semakin kritis.
Begini kira-kira kedua pesan Ayahnya itu:
"PERTAMA, kalian harus berjanji kepada Ayah, bahwa setelah Ayah meninggal nanti, kalian berdua TIDAK BOLEH MENAGIH PIUTANG kepada siapapun". Tidak ada tindakan lain dari Sulung maupun Bungsu dalam menanggapi pesan PERTAMA Ayahnya itu selain mengatakan "IYA, KAMI BERJANJI!" dan menganggukkan kepala meski perasaan bingung menghinggapi kedua Anak tersebut.
"KEDUA, kalian berdua harus berjanji kepada Ayah, bahwa setelah Ayah meninggal nanti, kalian berdua TIDAK BOLEH TERKENA SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG". Semakin bingung-lah mereka terhadap permintaan Ayahnya. Tetapi sekali lagi keadaan lah yang memaksa mereka berdua untuk mengatakan "IYA, KAMI BERJANJI!" dan menganggukkan kepala.
Akhirnya, sesuai dengan rencana sang Ayah pun meninggal dunia dengan tenang karena telah menyatakan pesannya kepada kedua Anaknya. Prosesi pemakaman pun berlangsung dan kehidupan harus terus berjalan, karena baik Sulung maupun Bungsu memiliki Wirausaha yang harus dijalankan sebagai sandaran hidup.
Hari berganti hari, Minggu berganti minggu, Bulan dan Tahun. Tidak terasa 5 tahun telah berlalu sejak kematian sang Ayah. Disinilah mulai tampak perbedaan yang sangat mencolok antara Sulung dan Bungsu. Sang Ibu sebagai orang di "Tengah" pun tanggap akan hal ini. Perbedaan yang paling nyata adalah soal EKONOMI / KEUANGAN. Sang Ibu merasa iba kepada nasib si-Bungsu yang ekonominya sangat amburadul dan boleh dikatakan mulai Gulung Tikar. Sebaliknya, sang Ibu pun bangga kepada nasih si-Sulung yang boleh dibilang sangat sukses dalam bidang ekonomi.
Tergelitik rasa penasaran, iba dan bangga yang bercampur jadi satu, sang Ibu pun mengunjungi si-Bungsu untuk menanyakan perihal nasibnya:
"Wahai Bungsu, mengapa nasib mu sedemikian malangnya anakku ???"
Si Bungsu pun menjawab:
"Ini karena saya menuruti 2 pesan wasiat Ayah. PERTAMA, SAYA DILARANG MENAGIH PIUTANG KEPADA SIAPAPUN. Sedangkan teman, kolega, client, dll tidak berniat untuk mengembalikan hutang mereka jika tidak ditagih, sehingga lama-kelamaan habislah modal saya Ibu. KEDUA, Ayah melarang saya untuk KENA SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG, itulah sebabnya pergi dan pulang dari Toko, saya selalu menggunakan jasa Taxi, karena saya hanya memiliki sepeda motor, sehingga modal saya lama-kelamaan habis Ibu".
Melihat malangnya nasih Bungsu, sang Ibu pun menghibur dengan mengatakan :
"ENGKAU MEMANG ANAK YANG BERBAKTI, KARENA ENGKAU MENJAGA JANJIMU KEPADA AYAH".
Kemudian berkunjunglah sang Ibu ke kediaman Sulung. Kali ini suasana berubah 180 derajat. Si Sulung adalah orang yang kaya raya dan sangat makmur ekonominya. Penasaran, sang Ibu pun menanyakan perihal nasibnya :
"Wahai Sulung, mengapa nasibmu sedemikian beruntung anakku ???"
Si Sulung pun menjawab: "Ini karena saya menuruti 2 pesan wasiat Ayah".
Sang Ibu pun keheranan akan jawaban Sulung dan menanyakan dengan rasa penasaran yang tinggi,
"kok bisa begitu ???"
Sulung pun menjawab :
"PERTAMA, SAYA DILARANG MENAGIH PIUTANG KEPADA SIAPAPUN, oleh karena itu SAYA TIDAK PERNAH MEMBERIKAN HUTANG KEPADA SIAPAPUN, sehingga modal saya tetap. KEDUA, SAYA DILARANG KENA SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG, karena saya hanya memiliki sepeda motor, maka saya berangkat ke Toko pagi-pagi benar sebelum matahari terbit, dan pulang dari Toko malam benar setelah matahari terbenam, sehingga SEMUA CUSTOMER SAYA TAHU BAHWA TOKO SAYA BUKA PALING PAGI & TUTUP PALING MALAM, sehingga Toko saya diserbu banyak pelanggan".
Sang Ibu pun keheranan penuh kekaguman akan jawaban dari si-Sulung.
Selama ini anda selalu memerankan karakter Sulung / Bungsu ???
Semoga bermanfaat untuk menghadapi persoalan hidup apapun. Anda hanya tinggal memilih ... Sulung atau Bungsu.
Sesudah mereka berdua bersimpuh didekat Ayah berbaring, sang Ayah pun menyatakan permintaannya kepada mereka : “Kalian berdua harus berjanji kepada Ayah……, bahwa setelah Ayah meninggal dunia nanti, kalian berdua harus menepati 2 pesan terakhir Ayah”. Sambil terisak tangis dan suasana hati yang tidak karuan, Sulung dan Bungsu pun hanya dapat manggut-manggut melihat kondisi Ayahnya yang semakin kritis.
Begini kira-kira kedua pesan Ayahnya itu:
"PERTAMA, kalian harus berjanji kepada Ayah, bahwa setelah Ayah meninggal nanti, kalian berdua TIDAK BOLEH MENAGIH PIUTANG kepada siapapun". Tidak ada tindakan lain dari Sulung maupun Bungsu dalam menanggapi pesan PERTAMA Ayahnya itu selain mengatakan "IYA, KAMI BERJANJI!" dan menganggukkan kepala meski perasaan bingung menghinggapi kedua Anak tersebut.
"KEDUA, kalian berdua harus berjanji kepada Ayah, bahwa setelah Ayah meninggal nanti, kalian berdua TIDAK BOLEH TERKENA SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG". Semakin bingung-lah mereka terhadap permintaan Ayahnya. Tetapi sekali lagi keadaan lah yang memaksa mereka berdua untuk mengatakan "IYA, KAMI BERJANJI!" dan menganggukkan kepala.
Akhirnya, sesuai dengan rencana sang Ayah pun meninggal dunia dengan tenang karena telah menyatakan pesannya kepada kedua Anaknya. Prosesi pemakaman pun berlangsung dan kehidupan harus terus berjalan, karena baik Sulung maupun Bungsu memiliki Wirausaha yang harus dijalankan sebagai sandaran hidup.
Hari berganti hari, Minggu berganti minggu, Bulan dan Tahun. Tidak terasa 5 tahun telah berlalu sejak kematian sang Ayah. Disinilah mulai tampak perbedaan yang sangat mencolok antara Sulung dan Bungsu. Sang Ibu sebagai orang di "Tengah" pun tanggap akan hal ini. Perbedaan yang paling nyata adalah soal EKONOMI / KEUANGAN. Sang Ibu merasa iba kepada nasib si-Bungsu yang ekonominya sangat amburadul dan boleh dikatakan mulai Gulung Tikar. Sebaliknya, sang Ibu pun bangga kepada nasih si-Sulung yang boleh dibilang sangat sukses dalam bidang ekonomi.
Tergelitik rasa penasaran, iba dan bangga yang bercampur jadi satu, sang Ibu pun mengunjungi si-Bungsu untuk menanyakan perihal nasibnya:
"Wahai Bungsu, mengapa nasib mu sedemikian malangnya anakku ???"
Si Bungsu pun menjawab:
"Ini karena saya menuruti 2 pesan wasiat Ayah. PERTAMA, SAYA DILARANG MENAGIH PIUTANG KEPADA SIAPAPUN. Sedangkan teman, kolega, client, dll tidak berniat untuk mengembalikan hutang mereka jika tidak ditagih, sehingga lama-kelamaan habislah modal saya Ibu. KEDUA, Ayah melarang saya untuk KENA SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG, itulah sebabnya pergi dan pulang dari Toko, saya selalu menggunakan jasa Taxi, karena saya hanya memiliki sepeda motor, sehingga modal saya lama-kelamaan habis Ibu".
Melihat malangnya nasih Bungsu, sang Ibu pun menghibur dengan mengatakan :
"ENGKAU MEMANG ANAK YANG BERBAKTI, KARENA ENGKAU MENJAGA JANJIMU KEPADA AYAH".
Kemudian berkunjunglah sang Ibu ke kediaman Sulung. Kali ini suasana berubah 180 derajat. Si Sulung adalah orang yang kaya raya dan sangat makmur ekonominya. Penasaran, sang Ibu pun menanyakan perihal nasibnya :
"Wahai Sulung, mengapa nasibmu sedemikian beruntung anakku ???"
Si Sulung pun menjawab: "Ini karena saya menuruti 2 pesan wasiat Ayah".
Sang Ibu pun keheranan akan jawaban Sulung dan menanyakan dengan rasa penasaran yang tinggi,
"kok bisa begitu ???"
Sulung pun menjawab :
"PERTAMA, SAYA DILARANG MENAGIH PIUTANG KEPADA SIAPAPUN, oleh karena itu SAYA TIDAK PERNAH MEMBERIKAN HUTANG KEPADA SIAPAPUN, sehingga modal saya tetap. KEDUA, SAYA DILARANG KENA SINAR MATAHARI SECARA LANGSUNG, karena saya hanya memiliki sepeda motor, maka saya berangkat ke Toko pagi-pagi benar sebelum matahari terbit, dan pulang dari Toko malam benar setelah matahari terbenam, sehingga SEMUA CUSTOMER SAYA TAHU BAHWA TOKO SAYA BUKA PALING PAGI & TUTUP PALING MALAM, sehingga Toko saya diserbu banyak pelanggan".
Sang Ibu pun keheranan penuh kekaguman akan jawaban dari si-Sulung.
Selama ini anda selalu memerankan karakter Sulung / Bungsu ???
Semoga bermanfaat untuk menghadapi persoalan hidup apapun. Anda hanya tinggal memilih ... Sulung atau Bungsu.